Masalah dalam keluarga kita akan terus bertambah dengan bertambah usia anak-anak. Semenjak anak-anak kita terlahirkan sampai akhirnya menginjak remaja, masalah-masalah tersebut seolah-olah tiada habisnya. Dari meminta sesuatu yang kita tidak bisa memenuhinya sampai ketika mereka merasa kita tidak mau mendengarkannya.
Dengan berbagai masalah dalam keluarga, terkait dengan anak kita yang beranjak menjadi remaja. Perlulah kita mengubah sudut pandang kita, yang mungkin selama ini salah dalam menilai. Bagaimana agar kita bisa bersikap positif dan senantiasa membangun komunikasi dengan anak-anak kita.
Sering kita mendengar para remaja yang beranggapan jika orang tua mereka tidak mau mendengar. Orang tua mereka tidak memahami mereka. Sampai akhirnya mereka mempercayakan banyak hal pada teman-temannya. Hal ini bukan saja semakin menjauhkan kita terhadap mereka, tetapi juga menyebabkan kita kehilangan kontrol kepada mereka. Masalahnya bukan saja karena kita sibuk dengan pekerjaan kita, tetapi juga pada kegagalan kita mendengarkan mereka. Atau terkadang kita begitu cepatnya memberikan solusi ketika anak-anak bercerita tentang masalah yang mereka hadapi ketika berada di sekolah. Padahal, bukan solusi yang diinginkan mereka. Tetapi mereka hanya sekedar membutuhkan kita sebagai pendengar saja.
Ke-7 masalah terbesar yang dialami oleh remaja itu terangkum dengan baik dalam buku yang ditulis oleh Bobbi DePorter. Kalau Bobbi DePorter, tentunya kita sering mendengar namanya, baik lewat buku Quantum Learning, Quantum Teaching dan buku seri Quantum yang lain. Nah, kalau buku yang ini juga merupakan hasil riset, pengalaman beliau ketika mengelola SuperCamp. Ke-7 masalah yang dimaksud meliputi :
1. Hubungan yang bermasalah
2. Perasaan yang terluka
2. Perasaan yang terluka
3. Citra-Diri negatif
4. Rasa takut akan perubahan besar
4. Rasa takut akan perubahan besar
5. Nilai-nilai buruk di sekolah
6. Fokus yang kurang
7. Motivasi yang rendah
Ke-7 masalah yang umum dialami oleh remaja tersebut, melalui buku tersebut akan dirubah sehingga menjadi menjadi cara pandang yang luar biasa, Seperti bagaimana mengubah hubungan yang bermasalah menjadi komunikasi yang penuh percaya diri, bagaimana mengubah perasaan yang terluka menjadi penghargaan diri, Citra diri negatif menjadi pemberdayaan diri, mengubah rasa takut menjadi siap menerima perubahan, mengubah nilai buruk menjadi prestasi unggul, mengubah fokus yang lemah menjadi strategi belajar yang terorganisasi serta mengubah motivasi yang rendah menjadi pencapaian tujuan.
Ubahlah masalah menjadi tantangan. Masalah bukanlah hambatan. Masalah hanyalah sekedar tantangan yang bisa kita atasi. Mungkin seperti itu kalau boleh diringkas. Ya, perubahan sudut pandang bukan sekedar membuat kita lebih optimis dalam menghadapi sesuatu, tetapi jauh lebih dari itu. Tidak mudah bagi kita terjebak dengan solusi-solusi yang sempit. Banyak solusi, Ada alternatif ke-3, kalau Covey mengatakan.
Demikianlah postingan mengenai Kiat Sukses Atasi Masalah Keluarga : Ketika Anak Menginjak Remaja. Tentunya masih banyak kekurangannya postingan ini, Di lain waktu akan kami lengkapi dengan membahas hal-hal yang lebih teknis terkait dengan berbagai masalah yang dihadapi remaja. Terutama terkait masalah-masalah pendidikan maupun dalam berhubungan dengan lingkungannya.
Belum ada tanggapan untuk "Kiat Sukses Atasi Masalah Keluarga : Ketika Anak Menginjak Remaja"
Post a Comment
Berikan komentar yang membangun
-spam akan kami hapus
:v